Rem adalah perangkat yang mampu memperlambat bahkan menghentikan laju kendaraan. Dalam dunia otomotif khususnya motor dikenal dua jenis rem, yaitu rem tromol dan rem cakram. Kali ini kita akan membahas tentang rem cakram.
Dalam sistem rem cakram ada 5 komponen wajib
1. Master rem
Master rem ini berfungsi sebagai penekan minyak rem. di dalam master rem ini ada beberapa komponen yang menempel.yaitu
sebuah bak penampung (reservoir tank) berfungsi untuk menampung minyak rem,
handle berfungsi sebagai penekan piston,
piston berfungsi menekan minyak rem ke arah kaliper sekaligus pembuka dan penutup lubang aliran minyak rem di bak penampung.
2. Selang
Selang ini berfungsi sebagai penyalur minyak rem yang mendapat tekanan dari piston di master rem ke kaliper.
3. kaliper
pada kaliper rem terdapat batang penekan, fungsinya untuk menekan kampas rem.
4. kampas rem
Kampas biasanya terbuat dari campuran asbes yang di bentuk sedemikian rupa sehingga bisa menghasilkan gesekan dan cengraman yang sangat kuat terhadap piringan atau disc. Desain kampas biasanya ada garis-garis atau alur.fungsinya untuk mengurangi panas akibat gesekan.
5. Piringan
cakram atau piringan dibuat dari besi tuang dan berlubang-lubang untuk ventilasi. Fungsi dari lubang-lubang tersebut adalah untuk menjamin pendinginan yang baik
Bagaimana rem cakram bekerja
Ketika handle ditarik (atau ditekan) piston menutup katup reservoir dan
memberikan tekanan pada minyak. Besar tekanan yang diberikan piston sebesar P.
Tekanan pada minyak ini kemudian diteruskan melalui selang rem menuju kaliper.
di kaliper minyak bertekanan mendorong piston kaliper untuk mendorong kampas
sehingga menjepit cakram. ketika pengereman, seketika motor atau mobil akan
melambat kecepatannya sebagai respon adanya gaya gesekan kampas rem dengan
cakram.
Rem cakram bekerja dengan memanfaatkan tekanan hidrostatis dari minyak
yang memenuhi hukum pascal. Hukum pascal mengatkan "tekanan yang diberikan
dalam zat cair dalam ruang tertutup akan
diteruskan kesegala arah dengan sama besar". Ini berarti tekanan (P1)
yang diberikan tangan atau kaki kita akan diteruskan ke kampas rem sebesar (P2)
dengan sama besar (P1 = P2). Pada gambar di bawah
terlihat bahwa ada perbedaan ukuran luas piston pada master rem (A1)
dan luas piston pada kaliper (A2) di mana A2 jauh lebih
besar dari A1. diketahui bersama bahwa tekanan merupakan besarnya
gaya yang bekerja luasan permukaan (P=F/A), maka jika P1=P2
dan A2>A1 sesuai dengan hukum pascal bahwa nilai
tekanannya harus sama otomatis F2 yang dihasilkan lebih besar dari F1
yang diberikan oleh handle atau pedal. perbandingan besar gaya yang dihasilkan
oleh kampas rem dengan gaya yang kita berikan sama dengan perbandingan ukuran
luas piston kaliper dengan piston master.
0 komentar:
Posting Komentar