Selasa, 27 November 2012

Pengantar teori Relativitas

teori relativitas memberikan gagasan bahwa segala sesuatu dalam fisika itu relatif. sesuatu itu apa saja? bisa waktu, panjang, massa, dan besaran turunannya. relatif disini artinya bahwa bahwa suatu kejadian atau suatu obyek di ukur oleh pengaman yang satu dengan pengamat yang lain berbeda hasilnya, bergantung keadaan si pengamat tersebut. sebagai contoh dua pengamat yaitu pengamat 1 dan pengamat 2 masing-masing mengamati dua buah balon yang sama pada posisi yang berbeda seperti gambar berikut:


Ketika kedua balon meletus secara bersamaan, menurut pengamat 1, balon A meletus terlebih dahulu kemudian baru balon B meletus. Sedangkan menurut pengamat 2 balon B meletus lebih dahulu kemudian baru disusul balon A. Artinya apa, walaupun kenyataanya balon A dan B meletus bersama-sama namun ada perbedaan hasil pengamatan pengamat 1 dan 2. hal ini karena proses jalannya informasi terlibat. pada pengamat 1 informasi balon A meletus lebih cepat sampai di telinga dari pada informasi balon B meletus. begitu juga sebaliknya untuk pengamat B. untuk informasi ini jalannya dipengaruhi oleh kecepatan bunyi di udara.Ini hanya pengantar untuk memahami teori relativitas karena untuk teori relativitas proses jalannya informasi diperhitungkan tapi jalannya informasi ini sama seperti kecepatan cahaya atau kecepatan gelombang elektromagnetik





Jumat, 23 November 2012

Gaya Sentripetal

Gaya sentipetal merupakan gaya yang arahnya menuju pusat lingkaran. Pada benda yang bergerak melingkar, gaya sentripetal  menyebabkan benda bergerak melingkar, tanpa adanya gaya tersebut benda akan bergerak lurus. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut


pada gambar terlihat bahwa benda bergerak berlawanan arah jarum jam dengan kecepatan sudut ω dan kecepatan linier v. apabila benda tersebut tidak mendapat gaya sentripetal maka benda akan bergerak lurus searah dengan v. karena adanya gaya sentripetal maka benda akan tetap bergerak melingkar pada lintasannya. Besarnya gaya sentripetal Fs bergantung pada massa M kecepatan sudut ω dan jari-jari r. dapat ditulis


Fs= M.ω2 r

berdasarkan hukum 2 Newton  F= M . a.  Maka percepatan sentripetal bernilai

                                                                           as= ω2 r

dilihat dari satuannya gaya sentripetal memiliki satuan N, sama seperti gaya pada umumnya. Untuk percepatan sentripetal satuannya m/s2 , namun disini percepatan ini tidak menambah kecepatan linier benda. tetapi menyebabkan arah gerak benda berubah. perubahan arah gerak benda juga termasuk perubahan kecepatan, karena kecepatan merupakan besaran vektor.  Semakin besar nilai percepatan sentripetal maka untuk jari-jari yang sama kecenderungan untuk berbelok memutar semakin cepat (/sain)

Selasa, 20 November 2012

Fisika Badminton Cup 2012 (FBC)

FBC
(Fisika Badminton Cup)

        Fisika badminton cup (FBC) merupakan suatu kompetisi bulutangkis antar mahasiswa atau pelajar umum yang diadakan oleh Departemen Bakat dan Minat BEM Jurusan Fisika Unesa. Tahun ini merupakan kali kedua FBC dilaksanakan. Sebelumnya FBC sukses diadakan di GP Sport Graha Pena Surabaya kini panitia  FBC memilih gedung olahraga KSC (Kebraon Sport Center) sebagai tempat diadakannya kompetisi badminton ini.

        Sejarah singkat diadakannya kegiatan ini berawal dari kegemaran dari kawan jurusan fisika pada olahraga badminton. Beberapa dari mereka juga merupakan anggota BEM Jurusan Fisika yang ketika itu masih kepengurusan 2011. Akhinya timbul Ide dari mereka untuk membentuk suatu Klub Badminton sebagai wadah bagi mereka yang menyukai atau mau belajar Badminton, Terbentuklah Fisika Badminton Club. Sedikit cerita tentang Fisika Badminton Club. Club badminton ini mengadakan latihan rutin seminggu sekali tempatnya di Kantor kelurahan Ketintang. Jadwalnya ketika itu setiap hari minggu pukul 10.00-13.00 WIB. Hingga saat ini Club badminton ini masih ada dan semakin banyak anggotanya dari berbagai angkatan. Jadwal latihanya beralih ke Hari Jumat mulai jam 3 sore sampai jam 6 di tempat yang sama. kembali ke FBC, setelah Club terbentuk dan skil badminton anak-anak fisika juga lebih baik maka departemen bakat dan minat BEM jurusan fisika ingin mengadakan suatu kompetisi di antara mereka dengan dengan jurusan-jurusan lain. melalui diskusi dan perdebatan ketika rapat kerja BEM 2011 disetujui diadakannya FBC 2011 dengan anggaran sebesar 1,5 juta rupiah.

             Awal pelaksanan FBC disambut antusias oleh mahasiswa di Unesa. Banyak peserta yang mendaftar mulai dari yang terbanyak dari jurusan fisika sendiri, jurusan teknik elektro, jurusan teknik mesin, jurusan Kimia, jurusan biologi, fakultas Ilmu keolahragaan, dari UKM badminton sampai dari universitas lain. Dengan biaya pendaftaran sebesar RP 30.000,- untuk tunggal dan Rp 45.000,- untuk ganda sudah dapat mengikuti kompetisi ini. Pelaksannanya waktu itu di sore hari yaitu mulai dari jam 3 sampai jam 6 dengan menggunakan dua lapangan sekaligus selama satu minggu. Selesai kuliah, kami secara bergilir mulai menuju tempat pelaksanaan kerena ada kuliah yang sampai jam 4 atau jam 5 sore padahal kegiatan dimulai jam 3 sore. Berkat kerjasama yang baaik kegiatan dapat berjalaan lancar. Pemenang FBC tahun 2011 untuk ganda jatuh kepada anak FIK sebagai juara pertama dan dari jurusan Fisika Juara keduanya. Untuk tunggal jatuh pada FIK sebagai juara pertama dan jurusan Biologi sebagai juara kedua. mesing mereka mendapat hadiah piala dan uang tunai. 

           Tahun 2012 ini BEM J Fisika kembali mengadakan FBC dengan konsep yang sama dengan tahun sebelumnya, dengan perbaikan di setiap lini, mulai dari konseep acara yang lebih menarik, publikasi yang merata, persiapan matang serta hadiah yang lebih besar. Dengan target peserta sebanyak 32 tim ganda dan 32 tunggal diharapka mampu memehuhi gedung olahraga KSC Surabaya pada Sabtu-Minggu, 8-9 Desember 2012. Lebih dari 4 tim perwakilan dari Jurusan fisika siap di terjunkaan untuk menghadapi kompetisi ini. diharapkan mereka dapat membawa medali FBC ke rumah sendiri. Pendaftaran di buka mulai tanggal 12 November Sampai 2 Desember 2012. Mohon dukungan untuk kesuksesan kegiatan ini. (/sain)

    

Kamis, 15 November 2012

Telaah Kurikulum Fisika materi Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar


Dinamika Rotasi dan Keseimbangan Benda Tegar

TINJAUAN UMUM              : Sangat banyak benda di dunha ini yang berputar mulai dari yang terkecil seperti elektron mengitari inti sampai planet-planet mengitari matahari. Setiap benda yang berputar pasti ada gaya yang menyebabkan benda itu berputar yang dikenal dengan nama Torsi, torsi didefinisikan sebagai hasil kali gesar gaya dengan lengan momennya. Torsi digunakan untuk membuat benda berputar dan memiliki percepatan sudut. Besarnya percepatan sudut yang dihasilkan oleh torsi yang sama dapat berbeda bergantung pada bentuk dan posisi benda berputar. Besaran yang menyatakan ukuran kelembaman suatu benda untuk berotasi terhadap porosnya dikenal dengan nama momen inersia. Lebih lanjut akan dikenal konsep momentum sudut akibat momen inersia dan percepatannya. Konsep torsi ini digunakan untuk menganalisisi keseimbangan statis benda akibat berbagai gaya yang bekerja pada benda termasuk gaya barat yang bekerja pada pusat massa benda. Keseimbangan statis tercapai apabila resultan torsi pada porosnya nol.

KELAS / SEMESTER         : XI / 2

STANDAR KOMPETENSI : 2. Menerapkan konsep dan prinsip mekanika klasik sistem kontinu dalam menyelesaikan masalah.

KOMPETENSI DASAR       : 2.1 Memformulasikan hubungan antara konsep torsi, momentum sudut, dan momen inersia, berdasarkan hukum newton serta penerapannya dalam masalah benda tegar.
INDIKATOR                        :
a.       Kognitif
Produk
1.      Menjelaskan pengaruh torsi dan moment inersia pada percepatan sudut benda
2.      Menentukan besarnya momentum sudut  pada benda yang berotasi.
3.      Menerapkan konsep titik berat dlam kehidupan sehari-hari.
4.      Menganalisis benda dalam keadaan kesetimbangan statis.
Proses
1.      Memperkirakan besaran-besaran yang berkaitan dengan torsi.
2.      Mengukur besarnya torsi yang dikenakan pada benda.

b.      Psikomotor
1.      Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh gaya dan lengan momen terhadap besarnya torsi.
c.       Afektif
Karakter       : Jujur dalam menganalisis hasil percobaan, menghargai  orang lain yang berpendapat.
Sosial            : Membantu teman yang lain memahami materi.

MATERI

1.    FENOMENA

Komedi putar



Permainan komedi putar sering kita jumpai pada pasar malam ketika kita kecil dulu ataupun sekarang. Tanpa kita sadari permainan itu terdapat banyak terdapat konsep-konsep fisika mulai dari torsi, momen inersia, momentum sudut, titik berat sampai pada kesetimbangan statis. Syarat agar permainan tersebut dapat berputar harus diberikan torsi, pada umumnya torsi dihasilkan oleh mesin diesel. Semakin besar ukuran komedi putar makin besar momen inersianya maka torsi yang diperlukan juga semakin besar otomatis daya yang dihasilkan mesin harus diperbesar. Ketika komedi putar sudah bergerak melingkar maka akan memiliki kecepatan sudut sebesar ω, akibat momen inersianya maka komedi putar memiliki momentum sudut. Dilihat dari strukturnya komedi putar di topang oleh beberapa tiang yang berpusat pada poros putarnya. Hal ini dilakukan karena titik beratnya ada pada poros itu. Ketika kita menaikinya, tempat duduk kita diatur agar merata pada semua bagian komedi putar, ini berarti petugas komedi putar memperhitungkan kesetimbangan alatnya itu. Misalkan beberapa anak duduk pada salah satu sisi misalnya sebelah kanan saja maka akan mengganggu kesetimbangan statis benda, apa akibatnya?


2.      URAIAN MATERI
      1.      Torsi
      2.      Momen Inersia
      3.      Hukum Newton II untuk Rotasi
      4.      Hukum Kekekalan Momentum Sudut
      5.      Gabungan antara Gerak Translasi dan Rotasi
      6.      Pusat Massa







Metodelogi penelitian


Pengaruh pembelajaran penemuan terhadap hasil belajar siswa dengan sistem  penilaian proyek pada pelajaran fisika meteri listrik dinamis
Latar belakang
            Kegiatan pembelajaran fisika yang digunakan saat ini adalah pembelajaran yang berorientasi pada penguasaan konsep, hitungan metematis, dan contoh fenomena. Penguasaan konsep yang baik akan membantu siswa dalam menyelesaikan permasalahan fisika dengan alasan fisis maupun hitungan metematis. Konsep yang baik juga dapat membantu siswa menjelaskan fenomena-fenomena fisika dengan baik. Untuk memperoleh konsep yang baik dilakukan dengan cara proses pembelajaran yang sesuai, artinya metode pembelajarannya sesuai dengan topik materi yang diajarkan.
            Setiap metode pembelajaran mempunyai kelebihan masing-masing untuk digunakan menyampaikan topik materi. Salah satu metode pembelajaran itu adalah metode penemuan. Pembelajaran penemuan merupakan metote pengajaran dimana siswa didorong untuk menemukan prinsip-prinsip oleh mereka sendiri. metode penemuan dilakukan dengan tiga tahap, yaitu: (1) mengklarifikasi; (2) menarik kesimpulan secara induksi; (3) pembuktian kebenaran (verifikasi). Pada pembalajaran ini siswa dituntut untuk menemukan sendiri konsep-konsep yang harus dikuasai dan guru hanya memberikan fasilitas agar siswa dapat memperolehnya. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip. Pemberian pengalaman langsung kepada siswa dalam memperoleh konsep dan prinsip akan memperkuat pemahaman siswa. Maka  metode pembelajaran penemuan dipilih dalam proses pembalajaran fisika meteri listrik dinamis. Alasannya, karena dalam materi listrik dinamis terdapat konsep arus, beda potensial. hambatan yang keterkaitan antar ketiganya dapat ditemukan sendiri oleh siswa.  Hasil pembelajaran dapat diukur dengan menggunakan suatu jenis penilaian. Ada banyak jenis penilaian yang dapat digunakan untuk mengukur hasil pembelajaaran, salah satunya penilaian proyek. Penilaian proyek merupakan penilaian terhadap suatu tugas yang harus diselesaikan dalam waktu tertentu. Penilaian proyek dilakukan mulai dari pengumpulan, pengorganisasian, pengevaluasian, hingga penyajian data. Jenis penilaian ini dipilih kerena diharapan dengan penilain ini dapat mengukur kemampuan siswa secara menyeluruh. Penilaian meliputi aspek kognitif, psikomotor, dan afektif.


Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah pengaruh pembelajaran penemuan terhadap hasil belajar siswa dengan sistem penilaian proyek pada pembelajaran fisika meteri listrik dinamis?


Tujuan
1.     Mengetahui pengaruh pembelajaran penemuan terhadap hasil belajar siswa dengan sistem penilaian proyek pada pembelajaran fisika meteri listrik dinamis.

2. Menerepkan pembelajaran penemuan dengan sistem penilaian proyek.



Semoga dapat berlanjut ke bab 2 dan bab 3 pada akhir semester ini








KETERAMPILAN PROSES SAINS

            Video ini berisi beberpa keterampilan proses sains yang perlu diketahui oleh siswa. Keterampilan proses sains yang dibahas dalam video ini meliputi pengamatan, pengkomunikasian, pengelompokan, pengukuran, pemerediksian, penarikan kesimpulan. Dalam belajar ilmu fisika keterampilan proses sangat penting untuk dikuasai, karena pada dasarnya fisika itu ada di alam bukan di buku. dalam video ini dijelaskan masing-masing keterampilan proses sains.


Untuk mengetahui alam, kita melakukan dengan pengamatan dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Pengamatan dilakukan dengan berbagai cara untuk berbagai obyek yang berbeda. pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan panca indra, untuk benda yang sangat kecil dapat menggunakan mikroskop dan untuk benda yang sangat jauh dapat menggunakan teropong atau teleskop.
keterampilan yang kedua adalah pengkomunikasian, setiap hasil pengamatan atau hasil kajian ilmiah perlu disampaikaan kepada orang lain atau dikomunikasikan untuk memperoleh tanggapan dan kritikan untuk bahan evaluasi. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. komunikasi langsung dengan menunjukkan langsung obyeknya sedangkan komunikasi tidak langsung dapat mengguakan diagram, grafik dan lain sebagainya.
Pengelompokan merupakaan proses memilih obyek berdasarkan persamaan, perbedaan dan hubungan. Contoh dari pengelompokan misalnya pengklasifikasian makhluk hidup dalam beberapa kelas dan ordo. Tujuan dilakukan pengelompokan adalah agar kita lebih mudah untuk mengidentifikasi suatu obyek.
Keterampilam proses selanjutnya adalah pengukuran. mengukur adalah proses membandingkan suatu besaran yang diukur dengan besaran tertentu yang ditetapkan sebagai standart. Fungsinya adalah untuk mengetahui besarnya suatu besaran. Pengukuran dapat dilakukan secara langsung maupun secara tidak langsung. Pengukuran langsung dengan menggunakan alat ukur besaran yang diukur, sedangkan pengukuran secara tidak langsung dengan mengukur besaran lain.
Memprediksi adalah membuat dugaan secara logis tentang hasil dari kejadian yang akan datang. Prediksi harus memmperhitungkan peluang karena tidak semua preddiksi akan benar-benar terjadi. contoh prediksi cuaca berbagai daerah di indonesia.
Terakhir adalah kesimpulan. Kesimpulan adalah penjelasan atau tafsiran yang dibuat berdasarkan hasil pengamatan. Kesimpulan terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan. Contohnya adalah kesimpulan dari teori atom yang terus berkembang mulai dari teori atom dalton sampai teori atom mekanika kuantum.